Diego Mendieta merupakan pemain asing rendah hati dan bersedia untuk terus belajar. Dirinya juga tak malu untuk bertanya apa kekurangannya. Kesan itu disampaikan oleh pelatih Eduard Tjong yang pernah menanganinya untuk waktu yang sangat singkat.
Saat itu, Eduard mengarsiteki Persis Selection yang tampil di Batik Cup. Dan, Diego menjadi salah satu ekspatriat yang memperkuat Persis Selection. Dalam pertandingan melawan timnas U-23, Eduard sempat menarik keluar Diego. Keputusan itu yang membuat penyerang asal Paraguay ini berdiskusi dengan pelatih secara terbuka.
"Dia berucap, sudah lama bermain di Indonesia dan jarang diganti. Karena itu dia bertanya, apa kekurangan dia. Saat itu saya menjawab kalau dia punya kecepatan dan fighting spirit. Namun naluri mencetak gol yang kurang. Ini yang harus ditingkatkan," ujar Eduard.
Yang membuat Eduard kaget ternyata Diego bisa menerima kritik pelatih. Tak hanya itu. Dia bersedia memperbaikinya di pertandingan berikut. Menurutnya Diego tak segan untuk terus belajar.
"Saya hanya 10 hari menanganinya di Batik Cup. Dia pemain asing yang rendah hati. Dia bersedia menerima masukan. Pemain asing lain biasanya tak peduli meski dia ditarik keluar. Dia juga sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja," pujinya.
Eduard termasuk salah satu yang berada di rumah sakit menjelang meninggalnya Diego. Dia juga sempat menanyakan kondisi pemainnya setelah dibawa ke ruang ICU. (gk-51)
Sumber : Kaskus.co.id
Saat itu, Eduard mengarsiteki Persis Selection yang tampil di Batik Cup. Dan, Diego menjadi salah satu ekspatriat yang memperkuat Persis Selection. Dalam pertandingan melawan timnas U-23, Eduard sempat menarik keluar Diego. Keputusan itu yang membuat penyerang asal Paraguay ini berdiskusi dengan pelatih secara terbuka.
"Dia berucap, sudah lama bermain di Indonesia dan jarang diganti. Karena itu dia bertanya, apa kekurangan dia. Saat itu saya menjawab kalau dia punya kecepatan dan fighting spirit. Namun naluri mencetak gol yang kurang. Ini yang harus ditingkatkan," ujar Eduard.
Yang membuat Eduard kaget ternyata Diego bisa menerima kritik pelatih. Tak hanya itu. Dia bersedia memperbaikinya di pertandingan berikut. Menurutnya Diego tak segan untuk terus belajar.
"Saya hanya 10 hari menanganinya di Batik Cup. Dia pemain asing yang rendah hati. Dia bersedia menerima masukan. Pemain asing lain biasanya tak peduli meski dia ditarik keluar. Dia juga sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja," pujinya.
Eduard termasuk salah satu yang berada di rumah sakit menjelang meninggalnya Diego. Dia juga sempat menanyakan kondisi pemainnya setelah dibawa ke ruang ICU. (gk-51)
Sumber : Kaskus.co.id